Tips Berkendara Dalam Hujan | I'm Virtual Ambassador Safety Riding Honda Bengkulu

>> Senin, 17 Mei 2010



Apa kabar para netter pembaca setia blog click-klik "Safety Riding Honda Bengkulu"?
Semoga baik-baik saja, bukan?
Kali ini Duta Virtual Safety Riding Honda Bengkulu, mau ngebahas tentang "Tips Berkendara Dalam Hujan".
Oke, langsung aja baca artikelnya...
Selamat Membaca! 
Eiits, tapi bacanya jangan ngebut ya...
^^





Sekarang musim hujan, setiap hari hujan. Terkadang paginya hangat dan panas, tau-tau sorenya hujan. Pagi-pagi sebenarnya terlihat agak cerah, baru 15 menit jalan, tau-tau, tik-tik-tik… bunyi hujan dia dalam helm…. Langsung saja menepi dan siap-siap dengan sedikit repot mengenakan jas hujan. Repot sedikit tidak mengapa, yang penting pake jas hujan dan safety. Hujan deras hanya sebentar, 10 menit kemudian cerah lagi dan mulai terasa gerah dan panaaass. Dongkol sih, tapi, daripada hilang konsentrasi karena kepanasan, ya buka jas hujan, ganti jaket biasanya…. beberapa menit kemudian ….tik tik tik…

Pastinya apa yang saya rasakan pasti nyebeliiin banget. Tapi, eniwey, sebenarnya saya tidak mau curhat, cuma mau berbagi  beberapa tips dibawah ini sangat membantu anda-anda untuk tetap aman dan nyaman dalam perjalanan dibawah guyuran hujan.

Pertama-tama, belilah rain gear yang tepat
Memang banyak orang yang berfikir bahwa pake rain gear merepotkan. Ada yang berfikir gak nyaman. Ada juga yang sengaja gak bawa jas hujan karena mereka tidak ada tempat untuk membawa jas hujan dalam perjalanan. Sebenarnya mereka gak ngerti kali ya, bahwa pake jas hujan itu justru nyaman, tentu saja kalau memang dipakai dalam hujan. Kalo pakai jas hujan di terik sinar matahari, wadaw… panas boo.

Pake jas hujan tentu aja bikin badan tetap kering, ummm.. gak kering-kering amat sih, karena hangatnya tubuh dan sedikit keringat akan membuat kondensasi udara dan jas hujan akan menjadi sedikit basah disisi dalam. Jadi ya agak lembab. Tapi setidaknya tetap kering dan tidak begitu kedinginan.

Tidak pake jas hujan yang tepat, atau pakai jaket biasa, akan menyebabkan semuanya jadi basah. Basah-basahan sambil naik motor itu gak enak. Dinginnya sangat tidak menyengangkan. Belom lagi kalau sampai masuk angin.

Jadi, pergunakanlah pakaian yang tepat untuk menghadapi hujan. Kalau anda mau baca artikel ini cukup pada bagian ini saja, saya sudah senang, tapi anda akan lebih senang lagi dan anda akan berterima kasih pada diri anda sendiri kalau anda mau baca lebih jauh lagi.
Ok, pilih pakaian atau gear yang tepat (selain gear standar seperti Helm).

1. Belilah jas hujan yang berbentuk setelan. Biasanya terdiri atas 2 bagian, Bagian baju dan celana. Ada juga yang model over-all, dimana baju sama celana jadi satu, cuma model ginian udah jarang banget. Jangan beli jas hujan yang model ponco atau batman. Bahaya booo. Bayangkan kalau jas ponco anda terselip kedalam jeruji roda belakang. Bayang kan kalau jas ponco anda bagian depan menutupi lampu utama. Bayangkan kalau jas ponco anda tertiup angin dari depan dan serta merta menutupi helm anda.


2. Pakailah sepatu boot anti air. Kalau ada sepatu-sepatu khusus lain yang anti air, ya sah-sah saja. Yang penting air tidak masuk. Yang tinggi hingga betis adalah yang terbaik. Kalau pakai sepatu biasa yang tembus air, kaki akan terendam air dan dingin akan mengganggu konsentrasi anda.


3. Pakailah sarung tangan yang sebaiknya kedap air. Lebih bagus lagi kalau ada lapisan karet pada punggung tangan untuk menyeka air dari kaca helm.



Kalau anda sudah siap dengan gear-gear ini, tentu saja dengan menggunakan helm, maka perjalan dalam hujan akan menyenangkan, jauh dari siksaan-siksaan dingin.

10 hingg 15 menit pertama sejak mulai turun hujan adalah paling licin.
Yap, ini adalah logika sederhana-sederhana saja. Dari waktu kewaktu, kendaraan mengotori jalanan. Entah itu percikan oli, bahan bakar, bahkan tanah atau pasir. Saat awal hujan, kotoran-kotoran tersebut tercampur dengan air dan menjadikan jalanan lebih licin. Hingga beberapa saat kemudian air membasuh kotoran-kotoran tersebut ke tepi jalan.

Jadi kalau mulai tik-tik-tik, hujan mulai turun, strategi yang terbaik adalah menepi, mampir ke warung kopi dan menikmati kopi hangat sambil menyiapkan jas hujan. Sambil menunggu jalanan lebih basah dan bersih dari kotoran-kotoran terutama tanah dan pasir.

Wadaw, gak bisa minggir pak, saya buru-buru. Okelah… yang penting jalannya lebih hati-hati dan jalan dengan kecepatan yang lebih rendah. Alon-alon, asal kelakon.

Hindari permukaan jalan yang tampak mengkilat.
Hhmmm.. maksudnya gak harus selalu mengkilat sih, yang saya maksudkan adalah apapun yang terbuat dari besi. Banyak contohnya, seperti rel kereta api, baja sambungan jembatan, ramp up/down yang terbuat dari besi. Ban yang terbuat dari karet akan menjadi sangat licin jika berjalan diatas metal/logam yang basah.

Selain itu, cat jalanan, seperti garis-garis marka jalan berwarna putih atau kuning. Permukaan cat ini juga menjadi sangat licin. Percaya deh.

Pelan-pelan bro dan sis.
Ini logika sederhana lagi. Dalam hujan, apapun permukaan di jalan pasti akan lebih licin dari biasanya. Otomatis pengereman akan lebih kurang efektif karena jarak pengereman yang memanjang.

Ikuti jalur ban orang lain.
Kalau anda membuntuti mobil, ikuti salah satu jalur bannya, jangan tepat ditengah mobil. Dengan demikian anda punya 2 keuntungan; Pertama, bilamana si mobil tiba-tiba melakukan pengereman, anda dengan mudah menghindar. Kedua, kalau anda melintasi genangan air dimana bisa saja ada lubang yang cukup dalam atau besar dibawah genangan tersebut, anda dengan mudah tahu karena ban mobil depan anda akan segera tenggelam saat melintas.

Sama juga dengan motor, kalo bisa, mengekor saja dan jaga jarak. Perhatikan jalur track motor didepan. Jangan jadi yang terdepan, karena yang terdepan akan merasakannya (terkena hazard) pertama kali. Kalau toch anda harus yang terdepan, hindari genangan air sebisa mungkin, anda tidak tau apa yang ada didalam sana.

Kalau anda rasa (feeling) bahwa track itu licin, maka track itu benar-benar licin.
Jangan pernah menduga-duga. Kalau anda ragu, sebaiknya jangan lakukan. Kalau anda lihat jalanan yang sepertinya terlihat licin, berpasir dan ada lumpur basah diatas jalan, jangan menduga-duga traksinya. Percayalah bahwa kalau perasaan anda mengatakan jalur itu licin, maka jalur itu benar-benar licin. Maka, berhati-hatilah. Percaya pada feeling dan mata anda.

Pergunakan Face Shield yang benar-benar melindungi muka.
Beberapa orang lebih senang jika hanya menggunakan kacamata motor, ya semacam googel gitu. Tapi, pada kecepatan 80 km/h keatas, tetesan air hujan bisa cukup menyakitkan. Sungguh tidak nyaman lho…

Satu Aksi
Mungkin anda agak bingung dengan istilah ini. “Satu Aksi”. Maksudnya begini. Kita harus mulai memikirkan roda-roda motor kita. Dalam kondisi normal dan kering, kita sering kali melakukan banyak aktifitas traksi dalam saat yang bersamaan. Berbelok sambil akselerasi, berbelok sambil melakukan pengereman, dan sebagainya.

Jadi maksud saya dengan “Satu Aksi” adalah, kita sebaiknya mulai mengurangi beberapa aktifitas yang dilakukan secara bersamaan disaat hujan-hujanan. Jika sedang menikung, sebisa mungkin tidak sambil melakukan pengereman berlebih. Juga saat menikung sebaiknya tidak melakukan akselerasi berlebihan.

Atau dengan kata lain, memaksimalkan traksi ban untuk satu kegiatan saja disaat hujan, berbelok, mengerem atau akselerasi. Jangan di campur-campur ya.

Kesimpulan
Berkendara dalam hujan tentu saja bisa kita lakukan dengan baik dan aman. Juga menyenangkan. Selama anda perduli akan keselamatan anda sendiri, mengerti resiko-resiko yang bisa timbul dan mengambil tindakan yang tepat untuk menanggulangi resiko-resiko itu tadi.

Jangan biarkan hujan menghentikan anda dan menghilangkan kesenangan yang bisa anda peroleh dalam perjalanan.
:repost: 
Artikel asli diambil di halaman web resmi safetyridingcourse.com
Thanks to google.com as S.E. 

...Satukan Hati Bersama Honda, Wujudkan Safety Riding di Indonesia...

0 komentar:

Posting Komentar

what is your comment?. ^^

  © Blogger template Simple n' Sweet by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP