Kenalpot Berisik. Apakah Membantu Tingkatkan Keselamatan? | I'm Virtual Ambassador Safety Riding Honda Bengkulu

>> Senin, 17 Mei 2010


Apa kabar para netter pembaca setia blog click-klik "Safety Riding Honda Bengkulu"?
Semoga baik-baik saja, bukan?
Kali ini Duta Virtual Safety Riding Honda Bengkulu, mau ngebahas tentang "Kenalpot Berisik. Apakah Membantu Tingkatkan Keselamatan?".
Oke, langsung aja baca artikelnya...
Selamat Membaca! 
Eiits, tapi bacanya jangan ngebut ya...
^^



Kenalpot Berisik

Dulu punya motor bebek, sewaktu masih baru-barunya bisa bawa motor. Pulang pergi naik itu motor. Mana motor punya pacar pula, halagh… jadi buka kartu deh, kalau dulunya kita cowok matre. Dulu, naik bebek dari kantor ke rumah, pulang pergi. Dalam perjalanan selalu terfikirkan, “Keren kali ya, kalo ganti knalpot, yang pendek tapi suaranya garang.”

Saya yakin sekali, hingga detik ini sekalipun pasti banyak yang berfikiran sama seperti saya dulu. Knalpot yang keras rasanya seperti meningkatkan gairah dan semangat berkendara, serasa meraung-raung, walaupun sebenarnya… selon saja motor nya.

Knalpot-knalpot garang dan bersuara keras-nan-nyaring sudah mewarnai dunia permotoran sejak lama, mungkin sejak orang-orang dulu kenal yang namanya kenalpot. Sebagai asesoris pengganti knalpot asli yang memberikan suara ekstra dan diharapkan dapat memberikan kesan “macho” atau sekedar memberikan sensasi seolah-olah si motor menjadi responsif dan bertenaga. Banyak juga pengendara-pengendara motor percaya kalau menggunakan kenalpot nyaring memberikan manfaat keamanan dimana pengguna jalan disekitarnya akan dapat mengetahui beradaan motornya yang nyaring itu dan segera menjaga jarak. Ada yang sampai bikin sticker “Noisy Pipes, Safe Lives” dan di tempel gede-gede di kenalpotnya yang berupa pipa lurus begitu saja, dan ditempel dengan bangganya.

Tapi, banyak juga yang tidak sepaham dengan “filosofi” ini. Biker yang mencintai ketenangan akan jelas-jelas berargumentasi bahwa kebisingan saja tidaklah cukup untuk menghindari kecelakaan. Lebih banyak lagi yang mengatakan “Noisy Pipes, Safe Lives” cuma hanya bentuk pembenaran atau hanya usaha cari-cari alasan atas tindakan tidak sopan karena menambah polusi suara di tengah lalu-lintas.

Artikel ini memberikan sedikit pencerahan tentang mengapa kebisingan dari knalpot justru sebenarnya beresiko.

Decibel
Hmmm… mungkin anda sudah pernah mendengar istilah Decibel (dB atau dBA). Suatu satuan ukuran terhadap tingkat kebisingan suara. Nah, Ilmuwan-ilmuwan menggunakan satuan ini setiapkali mereka mengacu pada tingkat kebisingan. Sebenarnya satuan dB ini di hitung dengan cara yang sederhana saja, dan sangat erat dengan kemampuan dengar telinga manusia.  Suara yang paling lemah yang bisa didengar oleh manusia diberi nilai 0 (nol), atau sama dengan 0 (nol) decibel. Karena kemampuan dengar manusia itu mencakup spektrum suara yang luas, maka pengukuran decibel dilakukan pada kelipatan atau pangkat 10.  0 dB, 10 dB, 20 dB, dan seterusnya.

Pada 10 dB, tingkat kebisingannya adalah 10 kali lipat daripada 0dB. Pada 20 dB, tingkat kebisingannya adalah 100 kali lipat. Pada 30 dB, tingkatnya adalah… betul sekali, 1000 kali lipat dari 0 dB.

Sebagai gambaran ya… suara gemerisik daun-daun di pohon yang terkena angin lembut sama dengan 10 dB. Suara dengung sayap nyamuk yang terbang cukup dekat dengan telinga kita sama dengan 40 dB. Suara percakapan biasa antara anda dan teman anda adalah sekitar 60 dB, yup, 100 kali lebih keras dari suara nyamuk. Suara motor-motor baru 4 tak dengan kenalpot orisinil, 250 cc adalah sekitar 60 hingga 80 dB. Sedangkan kenalpot-knalpot bersuara keras di toko-toko asesoris menempati posisi antara 90 hingga 100 dB. Yap, antara 10 hingga 100 kali lebih keras dari knalpot asli.

Loud Pipe Save Live


Menarik Perhatian
Untuk beberapa kasus, suara memang dipergunakan dan sangat berguna untuk menarik perhatian dari orang lain. Jangankan orang, binatang juga akan terpengaruh dengan suara. Contohnya kalau kita berteriak “Awaaas !!!” yang efektif untuk memperingatkan seseorang atau “permisiii” untuk minta izin lewat. Namun demikian, suara juga memiliki keterbatasan dalam tujuannya untuk mendapatkan perhatian. Contohnya dalam keramaian, atau seseorang yang sedang serius melakukan sesuatu atau sedang ngobrol, mereka suka agak susah dialihkan perhatiannya hanya dengan suara.

Kenalpot yang keras juga sama seperti itu. Suara knalpot yang keras bisa saja menarik perhatian pengendara lain, tapi ini hanya berlaku pada kecepatan yang tidak terlalu tinggi, dimana suara-suara dari sekitar kendaraan kita dan suara terpaan angin masih minim.

Pabrikan mobil sangat memperhatikan kenyamanan pengendara, dimana suara dari luar mobil akan diusahakan agar tidak masuk kedalam kabin mobil. Kecepatan yang bertambah, seiring dengan suara tape atau radio, deru lembut mesin dan angin, akan membuat suara-suara dari luar mobil susah masuk dan pengemudi semakin susah mendengar suara-suara dari luar.

Tingkat Kebisingan dan Arah
Kalaupun usaha anda untuk menjadikan suara terdengar oleh pengguna jalan, yang mendengarkan suara itu pun tetap masih harus mengira-ngira dari mana datangnya suara itu. Mencari-cari arah datangnya suara kenalpot tidaklah gampang, karena suara keras dan berat atau berisik cenderung seperti datang dari banyak arah. Berbeda dengan suara yang nyaring dengan frekuensi tinggi, dimana lebih mudah dideteksi arah datangnya suara.

Karakteristik lainnya adalah, gelombang suara bergerak menjauhi sumbernya. He he he.. semua juga tau ini. Tapi, inilah sebabnya mengapa klakson kebanyakan diarahkan kedepan, untuk memperingati kendaraan didepan. Kalo dipikir-pikir lagi, itulah sebabnya mengapa sirine pada kendaraan-kendaraan yang dilengkapinya terdengar nyaring dengan frekuensi tinggi. Kerasnya suara sirine  akan membuat anda awas dan tingginya frekuensi akan memudahkan anda mengetahui arah dari datangnya suara. Sirine yang berbentuk moncong, akan diarahkan kedepan, karena kedepanlah suara sirine akan di fokuskan, menjadikan kendaraan-kendaraan didepan lebih mengetahui dan awas bahwa ada kendaraan emergensi yang mendekat.

Naaaahhhh… terus bagaimana dengan motor-motor yang pakai knalpot keras dan berisik dan terfokuskan arah knalpotnya kebelakang. Menurut riset, lebih banyak motor yang nabrak kedepan dibandingkan yang ditabrak dari belakang. 76 % motor kecelakaan akibat hazard yang berada didepan motor. 5 % kecelakaan akibat hazard dari belakang, sisanya dari arah yang lain. (NHTSA). Sedangkan kenalpot yang berisik akan mengarah kebelakang, kebalikan dari arah yang lebih berpotensi menjadi masalah, kearah depan. He he he… bikin dong, kenalpot yang menghadap depan. He he he… ketawa sendiri saya. Soalnya belom ada yang kayak gitu.

Tapi bentar dulu, bukankah mobil-mobil atau motor-motor didepan tetap bisa mendengan suara kenalpot yang keras ? ini benar, cuma karena arah moncong kenalpot yang menghadap kebelakang, menjadikan suara kenalpot tersebut lebih susah ditebak dari mana arahnya, lagi pula, bagi mobil didepan motor anda, suara jadi tidak senyaring seharusnya.

Maksudnya begini, kenalpot-kenalpot yang keras itu, tidak begitu efektif untuk memperingati kendaraan-kendaraan yang ada didepan anda. Dimana justru kendaraan-kendaraan didepan andalah yang lebih berpotensi menyebabkan anda celaka.

Ada alasan lain yang menyebabkan suara menjadi tersebar dan susah ditebak dari mana arah datangnya suara. Dinding bangunan dan permukaan jalan yang solid dan licin akan dapat memantulkan suara. Memang suara menjadi lebih menggema dan tetap terdengar jelas, hanya saja arah datang suara menjadi sangat tersamarkan. Hal ini lebih terasa lagi jika berkendara  di lingkungan perkotaan.

Modified Mufflers Cartoon


Terdengar atau Terlihat ?
Saya yakin, banyak orang merasa aman jika ia menggunakan kenalpot yang bersuara keras dan bising. Dan kalo ditanya, pasti banyak yang bisa menceritakan bagaimana suara kenalpotnya yang bising telah berkali-kali menyelamatkan mereka dari celaka. Memang bisa diperdebatkan, karena kita sendiri tahu kalau suara yang berisik bisa saja menimbulkan kebingungan.

Banyak literatur-literatur mengenai keamanan justru mengajarkan agar kita sebaiknya menjadi terlihat daripada menjadi terdengar. 80% orang yang nabrak motor juga berdalih “Tidak Lihat”, seperti yang pernah diutarakan oleh FAST dalam artikel sebelumnya, bukannya alasan “Tidak Dengar”.

Akan jauh lebih aman agar diri kita terlihat, karena keberadaan kita bisa diketahui dari jauh dimana kita bisa terlihat, sedangkan dengan suara, semakin jauh, suara akan semakin tersamarkan, apalagi dilingkungan yang padat, ramai dan juga berisik. Lagi pula, untuk menjadikan kita terlihat lebih mudah kok daripada menjadikan kita terdengar, cukup memposisikan motor dalam posisi yang tepat, menggunakan gear yang berwarna mencolok, menghidupkan lampu, akan lebih efektif dan murah dibandingkan harus ganti kenalpot segala.

Ada lagi, motor cenderung berpotensi untuk celaka bukan karena suaranya, tapi karena ukurannya yang kecil dan lebih sulit untuk terlihat dan diprediksi kecepatannya, bukan karena lebih “tidak bersuara”.

Kendaraan-kendaraan modern dibuat semakin senyap dari tahun ke tahun. Ini juga pasti ada alasannya. Ya gak ?
:repost: 
Artikel asli diambil di halaman web resmi safetyridingcourse.com
Thanks to google.com as S.E. 

...Satukan Hati Bersama Honda, Wujudkan Safety Riding di Indonesia...

0 komentar:

Posting Komentar

what is your comment?. ^^

  © Blogger template Simple n' Sweet by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP