Teknik Pengereman Skubek | I'm Virtual Ambassador Safety Riding Honda Bengkulu

>> Selasa, 11 Mei 2010


Apa kabar para netter pembaca setia blog click-klik "Safety Riding Honda Bengkulu"?
Semoga baik-baik saja, bukan?
Kali ini Duta Virtual Safety Riding Honda Bengkulu, mau ngebahas tentang "Teknik Pengereman Skubek ",
Oke, langsung aja baca artikelnya...
Selamat Membaca! 
Eiits, tapi bacanya jangan ngebut ya...
^^




1923nikung-skubek-axl-1.jpgUmumnya, teori pengereman dari kecepatan tinggi menggunakan komposisi 40 persen rem belakang dan 60 persen rem depan. Tapi awas! Pengalaman membuktikan, gaya seperti itu tidak pas untuk pengguna skubek.

Sudah banyak yang gedubrak, nggelosor di aspal pakai jurus demikian. “Untuk posisi jalan lurus dan aspal yang enggak licin, gaya ngerem begitu masih bisa dilakukan. Tapi kalau posisi motor agak miring sebelum masuk tikungan, justru potensial terpeleset,” terang Andi Fajar, pembalap seeded asal Lampung, yang sehari-hari naik skubek juga.

Logis, sih. Kan diameter roda skubek lebih kecil. Sementara kecepatan tinggi memberi dorongan beban tambahan saat braking. Wajar kalau dipaksa malah jadi gampang terpeleset. “Apalagi, sekarang banyak modif rem depan dengan piringan gede dan cakram yang kekuatannya lebih. Kalau enggak pas komposisinya, peluang sangat besar,” tambah Andi yang sering menjumpai kasus serupa, terutama pada cewek pengguna skubek.

Cara pengereman di balap skubek bisa jadi referensi. Meski ngebut dan nikung, mereka jarang terpeleset. “Caranya tentu beda dengan bebek atau motor sport yang bejek rem depan lebih kuat,” terang Ergus, pembalap asal Ciputat, yang kini sering balap skubek juga.

Begini jurusnya. Sebelum masuk tikungan, rem belakang lebih dulu mendapat porsi lebih besar. Tekanan pada rem depan hanya untuk mengimbangi. Komposisi jadi dibalik 40 persen rem depan dan 60 persen rem belakang. “Baru setelah beban dorongan yang diperoleh dari kecepatan motor berangsur berkurang, komposisi dibuat seimbang antara depan dan belakang,” terang pria yang baru saja melepas masa lajangnya itu.

BERHENTI DI TANJAKAN1924nikung-skubek-axl-2.jpg

Pengereman yang kurang tepat saat berhenti di tanjakan juga bisa bikin celaka. “Kalau mau berhenti di tanjakan, jangan cuma rem depan. Apalagi kalau bawa boncengan. Berpeluang merosot,” ingat Andi.

Maksudnya, meski roda depan ngunci, tetapi tetap akan geser ke belakang. Karena, bagian depan skubek tidak mampu menahan beban berat dari tengah ke belakang. “Paling aman. Misal tanjakan di lampu merah, tangan jangan lepas untuk pegang rem depan-belakang,” tambahnya.
Penulis/Foto : Chuenk/Herry Axl
:repost: 
Artikel asli diambil di halaman web resmi motorplus-online.com
Thanks to google.com as S.E.


...Honda Menjadi Pilihan Pertama dan Utama Untuk Safety Riding di Indonesia...

0 komentar:

Posting Komentar

what is your comment?. ^^

  © Blogger template Simple n' Sweet by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP