Resume : Sumber Ajaran Islam dan Kerangka Dasar Ajaran Islam

>> Senin, 19 April 2010

I.            SUMBER AJARAN ISLAM
  1. PENDAHULUAN
Sumber ajaran Islam dapat diketahui di dalam Al-Qur’an, antara lain Al-Qur’an surat An-Nisa’ 4:59.

  1. AL-QUR’AN
  1. Pengertian Al-Qur’an
Adapun pengertian Al-Qur’an adalah:
a.   Al-Qur’anu huwa kalaamullahi al-munaz-zalu ‘ala Muhammadin wal-muta’abbidu bi-tilaawatihi artinya Al-Qur’an adalah Firman Allah yang diturunkan kepada Muhammad dan membacanya merupakan ibadah.
b.   Al-Qur’an adalah kalamAllah sub-hanahu wata’ala yang merupakan mu’jizat yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad shal-lallaahu ‘alaihi was-salam dan membacanya adalah ibadah.

  1. Alqur’an diturunkan secara berangsur-angsur.
Al-Qur’an secara utuh dimulai dari Surat Al-Fatohah dan diakhiri Surat An-Nas, terdiri dari 114 surat, dibagi dalam30juz, yang disusun dan diurutkan sesuai dengan petunjuk dari nabi Muhammad shal-lallaahu ‘alaihi was-sallam (taufiqy), dengan massa turun kurang lebih 22 tahun.
  1. Qoori’ Al-Qur’an
Adapun para “qoori” pembaca Al-Qur’an yang kemudian mengajarkan bacaan kepada generasi berikutnya, yang sering disebut “qurro” As-sab’ah adalah:
a.   Nafi’, qori’ di Madinah
b.   Ibnu Katsir, qori’ di Makkah
c.    Abu Bakar, qori’ di Basrah
d.   Ibnu Amir, qori’ di Syam
e.   ‘Aashim, qori’ di Kufah
f.     Hamzah, qori’ di Kufah
g.    ‘Ali Kisa-iy, qori’ di Kufah

  1. Tanda Baca Dalam Al-Qur’an
Menurut Abu Bakar Ahmad Al-Asy-hari selama kurang lebih 40 tahun mushaf Utsman tidak bertitik dan tidak ber-syakl. Pemberian titik, syakl, dan I’rob dirintis ketika khalifah Ali Bin Abi Thalib, yaitu oleh: 1) Abu Aswad Ad-Dauli, disusul oleh 2) Yahya bin Ya’mur dan 3) Nashr bin ‘Ashim Al-Laitsi. Kemudian disempurnakan pemberian titik syakl, dan I’rob itu sampai dengan abad IV Hijriyah (Ismail Thaib, 1983:14). Selanjutnya mulai tumbuh disiplin ilmu tata bahasa arab, seperti nahwu, shorof, balaghoh dan ilmu bahsa lainnya.

  1. Tafsir Al-Qur’an
Penafsiran Alqur’an telah dimulai dilakukan sejak permulaan Islam, waktu itu Rasulullah sebgai penafsir pertama, penafsiran Rasul adalah penafsiran yang paling dapat dipercaya. Setelah Rasul wafat siteruskan oleh para sahabat dan para tabi’in (Sa’ad Abdul Wahid 1984 : 39). Ada yang berpendapat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bukan penafsir akan tetapi sebagai, ashaadirul ah-kam.

  1. Isi Al-Qur’an
Adapun isi Al-Qur’an secara garis besarnya adalah:
a.   Prinsip aqidah dan keyakinan
b.   Prinsip syari’ah (hokum)
c.    Prinsip akhlaq dan kepribadian
d.   Prinsip halal dan haram
e.   Prinsip keluarga
f.     Janji dan ancaman atau surga dan neraka
g.    Sejarah para nabi dan rasul, orang soleh dan orang salah, masyarakat robbaniy dan masyarakat ma’siyat.
h.   Sumber-sumber idea.



  1. Maslahah Dalam Al-Qur’an
Al-Qur’an yang dirurunkan kedunia antar lain bertujuan untuk mewujudkan kemaslahatan, kemaslahatan yang dimaksud adalah:
a.   Menjaga kemaslahatan kepentingan agama.
b.   Menjaga kemaslahatan keselataman jiwa.
c.    Menjaga kemaslahatan kehalalan harta benda.
d.   Menjaga kemaslahatan kemurnian akal.
e.   Menjaga kemaslahatan terjaminnya nasab atau keturunan.
Kemaslahatan itu ada yakni:
a.   Maslahah mu’tabaroh.
b.   Maslahah mursalah.
c.    Maslahah mul-ghoh.

  1. AS-SUNNAH
  1. Pengertian As-Sunnah
Pengertian As-Sunnah adalah: Maa-udzii-fa ilan-nabiyyi shollallaahu ‘alayhi wassalamqaulan wassa;a, qaulan au=fi’lan au-haammanau taq-riiran au=shifatan yang artinya segala sesuatu yang disandarkan kepada nabi Muhammad shal-lallahu ‘alaihi wassalam baik berpa perkataan perbuatan, visi, taqrir, dan sifat.

  1. Fungsi As-Sunnah
Adapun fungsi As-Sunnah antara lain: memerinci dan menjelaskan isi Al-Qur’an dan Sunnah sebgai aplikasi Al-Qur’an dalam kehidupan yang nyata.

  1. Pembagian As-Sunnah
Adapun pembagian hadits menurut Hasbih Ash-Shiddieqy (1985:7) hadits dilihat dari sifat kekuatan dan kelemahan perowi (reporter) dari segi ; keadilan, kedhabitan, kehafalannya, maka hadits dapar dibagi menjadi: 1. shahih, 2. hasan, dan 3. dho’if.
Hadits dilihat dari banyak dan atau sedikitnya penerima khabar langsung dari Rasulullah, maka hadits dapat dibagi menjadi: 1. khabar mutawatir, khabar aahad, dan 3. Khabar masyhur.

  1. AR-RO’YU
  1. Pengertian Ro’yu atau Akal
Muhammad Rasyid Ridho berpendapat, akal adalh perangai manusia yang melebihi derajat makhluk lainnya. Akal sebagai alat berfikir yang hhanya dimiliki manusia, sehingga dapat membedakan antara yang benar dan yang salah, antara yang baik dan yang buruk (Muhammad Syatibi, 1982:1).

  1. Syarat-Syarat Mujtahid
Agar dapat menemukan hokum dengan benar dan tidak keliru maka mujtahid diperlukan syarat-syarat:
a.   Harus memiliki ilmu yang sempurna terhadap Al-Qur’an, memahami ayat-ayat hokum dan memahami dasar-dasar tasyri’ Al-Qur’an.
b.   Harus memahami seluk beluk Al-Hadits dengan sempurna, terutama hadis tasyri’ yang amali yang shohih.
c.    Harus mengetahui madz-habmadz-hab (sect) para mujtahid, sehingga mengetahui hokum yang telah ditemukan, mana hukum yang telah disepakati dan mana hokum yang masih diperselisihkan.
d.   Harus memahami dan menguasai ilmu ushul fiqh (legal theory), qoidah fiqhiyah, maksud syara’, mengetahui sebab-sebab dan ‘illat hokum dan rahasia hokum.
e.   Harus memiliki metode qiyas dan syarat-syaratnya.
f.     Harus menguasai bahasa arab.
g.    Memahami kemaslahatan syari’ah Islam, memiliki kejujuran dan komitmen terhadap Islam.
h.   Memahami perubahan dan perkembangan masyarakat secara antropologi dan sosiologi, konteks ruang dan waktu.
i.     Integritas dan konsistensi.
II.          KERANGKA DASAR AJARAN ISLAM
  1. PENDAHULUAN

  1. AQIDAH
Aqidah pada masa awal Islam merupakan factor terpenting sebgai ungkapan yang sistematis tentang keyakinan untuk memusnahkan keyakinan terhadap tahayyul dan penyembahan terhadap berhala (Cyril Glasse, 1996:32). Aqidah yang benar tidak hanya meyakini dalam hati, tetapi harus diucapkan dengan lisan dan harus dibuktikan dalam bentuk kelakuan dan perbuatan.
1.    Implementasi Iman Dalam Ketaqwaan
Kualitas keimanan dan keyakinan seseorang akan ditemukan oleh pengalaman dalam mengamalkan ajaran agama Islam yang didasari dengan kesadaran hati nurani, serta dipengaruhi tingkat pengembangan potensi keimanan.

2.    Tingkatan keimanan
Oleh karena itu keyakinan seseorang kemungkinana bertingkattingkta mulai dari:
a.    Tingkat paling sederhana
b.    Tingkat keyakinan yang didasarkan pada kesadaran dalam hati yang didukung dengan pengetahuan.
c.    Tingkat ‘ainul yakin.

  1. SYARI’AH
  1. Pengertian Syari’ah
Pengertian (ta’rif) syari’ah adalah jalan hidup orang muslim, yang memuat ketetapan-ketetapan Allah sub-hanahu wata’ala, dan ketentuan RasulNya baik berupa suruhan dan larangan yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia (Muhammad Daud Ali, 100:41)
Untuk mengklasifikasikan ibadah khusus dan ibadah umum maka para ahli ushul fiqih merumuskan kaidah (asas-asas) antara lain:
-      Kaidah ibadah khusus
-      Kaidah ibadah umum

  1. Syahadat
Pintu gerbang memasuki Islam adalah dengan pernyataan mengucapkan syahadat, yakni syahadat tauchid uluhiyah, dan syahadat rasul. Artinya orang memasuki ajaran Islam perlu adanya pengakuan dan pernyatan dengan benar bahwa Tuhan yang wajib disembah (tempat pengabdian) hanyalah Allah dan Muhammad bin Abdullah adalah utusan Allah. Dengan syahadat tersebut seseorang telah menjadi muslim.

  1. Thoharoh
Secara bahasa thoharoh berarti bersuci. Perintah thoharoh termuat dalam Al-Qur’an Surat Al-Maidah 5:6.



  1. Shalat
-      Pengertian Shalat
Shalat menurut arti bahasanya adalah berdo’a (ash-sholatu-ad-du’a-u) (Ahmad Warshon Munawir, 1984:1987). Pengertian shalat secara istilah adalah suatu ibadah khusus yang dimkau dari takbiratul ikhrom dan diakhiri dengn salam, yang dilengkapi dengn syarat-syarat dan rukun-rukun tertentu sebagaimana dicontohkan oleh rasul Muhammad shal-lallaahu ‘alaihi was-sallam.
-      Shalat Fardlu
Shalat fardlu dalam sehari semalam dibagi dalam lma wakru yakni:
Ø  Shalat Zhuhur
Ø  Shalat Ashar
Ø  Shalat Maghrib
Ø  Shalat Isya
Ø  Shalat Subuh

-      Hikmah Shalat
Shalat itu mempunyai hikmah bagi manusia yaitu:
a.   Shalat adalah perbuatan langsung dari oengakuan seorang mukmin: “Tidak ada Tuhan yang wajib disembah melainkan Allah”.
b.   Dengan mengerjakan shalat manusia selalu ingat kepada Allah.
c.    Ketika shalat manusia berdo’a dan memohon petunjuk kepada Allah upaya dimudahkan kepada yang benar dan dijauhkan dari yang sesat.
d.   Shalat yang dikerjakan secara ajeg dan rutin mendidik manusia tabah menghadapi kesulitan, pemurah ketika mendapatkan rahmat dan kebaikan, tidak mudah berkeluh kesah, denan shalat hatinya menjadi tentram.
e.   Shalat menghapuskna kesalahan dan dosa.
f.     Shalat membiasakan seseorang hidup kebersihan.
g.    Shalat mendidik manusia berdisiplin.
h.    
-      Shalat Jama’ah
Shalat berjama’ah, yaitu shalat yang dilakukan secara bersama-sama dipimpin oleh seorang imam dan yang lainnya mengikuti dibelakangnya sebgai makmum.
-      Shalat Jum’at
Sepekan sekali pada hari Jum’at seorang muslim diwajibkan mengerjakan shalat jum’at yang terdiri dari dua raka’at secara berjama’ah, sebelum sholat didahului khotbat, dikerjakan pada waktu zhuhur.
-      Shalat Qashar dan Shalat Jama’
Allah sub-hanahu waa’ala memeberikan keringan ketika menghadapi kesulitan dalam mengerjakannya berntuk keringannya adalah :
1.    Mengerjakan sholat secara qashar (meringkas).
2.    Orang yang dalam perjalanan diperbolehkan mengerjakan shalat secara Jama’ (menggabungkan).
3.    Bagi orang yang tidak sanggung mengerjakan sholat dengan berdiri diperbolehkan dengan duduk, jika tidak mampu duduk dikerjakan dengan berbaring, jika keduanya tidak mampu, maka sholat dikerjakan dengan isyarat.
-      Shalat Sunat
Adapun macam-macam shalat sunnat antara lain:
1.    Shalat malam dan witir.
2.    Shalat Tarawih.
3.    Shalat dluha.
4.    shalat ‘Ied
5.    Shalat Gerhana
6.    Shalat Istisqa’

  1. Zakat
Zakat menurut arti bahasa adalah bertambah dan mensucikan. Menurut istilah fiqih zakat ialah mengeluarkan sebagian harta benda karena harta tersebut tekah memenuhi nisab dan haul, yang diberikan kepada orang-orang tertentu yang telah ditentukan oleh syara’ (Al-Qur’an dan hadits).
  1. Mustahiq
Orang yang berhak menerima zakat (mustahik) adalh orang yang keadaan ekonominya telah ditentukan oleh Allah dalam Al-Qur’an, mereka ada delapan golongan.
  1. Zakat Fitrah
Zakat fitrah adalah zakat pribadi bagi setiap orang, yang dibayar menjelang hari raya idul fitri, sebanyak 2,5 kg atau 3,1 liter yang berupa bahan makanan pokok atau dibayar senilai harga bahan makanan pokok tersebut untuk setiap orang atau jiwa.
  1. Shadaqah Sunat
Ajaran Islam menganjurkan supaya membelanjakan sebagian hartanya pada jalan Allah, misalnya sadawah untuk fakir miskin dan ank yatim yang meminta-minta, pembangunan dan pembiayaan madrasah, panti asuhan, rumah sakit, masjid, jalan dan saran umum lainnya.
  1. Zakat dan Keadilan Sosial
Dengan ibadah zakat, diharakan dapat mewujudkan kehidupan masyarakat yang adil dan sejahtera.

  1. Puasa
Puasa Ramadhan merupakan rukun Islam yang ke-empat, wajib dikerjakan oleh seiap orang beriman yang sudah baligh. Puasa Ramadhan diwajibkan kepada umat muslim mulai tahun kedua setelah hijrah.

  1. Hajji
Ibadah Hajji meruapakn rukun Islam kelima, yakni berziarah ke baitullah pada masa tertentu dengan syarat dan rukun tertentu, sengaja beribadah memenuhi panggilan Allah.
  1. Syarat Wajib Hajji
Hajji wajib dikerjakan apabilatelah mencukupi syarat-syaratnya yakni seorang muslim yang telah baligh dan berakal, hajji tidak wajib bagi anak-anak dan orang gila, sanggup mengerjakannya dengan fisik yang sehat, mampu menyediakan akomodasi transportasi dan aman jiwa dan hartanya.
  1. Rukun Hajji
Adapun rukun hajji:
Ø  Ibram
Ø  Wukuf
Ø  Thawaf
Ø  Sa’i
Ø  Tahallul
Ø  Tertib
  1. Wajib Hajji
Hal-hal yang wajib dikerjakan dalam ibadah hajji adalah:
Ø  Ihram dari Miqat
Ø  Melempar Jumrah
Ø  Tidak melakukan perbuatan yang diharamkan
  1. Sunat Hajji
Sebaiknya hajji dikerjakan secara ifrad, yaitu terpisah antara hajji dan umrah dengan mendahulukan hajji, memeperbanya zikir, tahlil, dan talbiyah.
  1. Hikmah Ibadah Hajji
Ibadah hajji memberikan beberapa hikmah antara lain:
1.       Sebagai pendorong dalam perjuangan mengembangkan dan mendakwahkan ajran Islamlebih sempurna.
2.       Untuk bertukar pikiran dalam bidang imu agama, ekonomi dan polotik Islam di negaranya masing-masing
3.       Ibadah hajji mempertebal keimanan dan membentuk sikap mental dan akhlak yang luhur.
4.       Ibadah hajji menanamkan rasa persamaan diantara umat manusia.
5.       Sebagai pernyataan rasa syukur kepada Allah.



  1. AKHLAQ
Kata akhlaq berasal dari akar kata khalaqa yang berarti penciptaan, ciptaan terbaik atau makhluk terbaik yaitu manusia.
Akhlakul karimah adalah aklakh yang harus kita terapkan. Contoh akhlaq karimah antara lain:
1.    Taat Kepada Allah
2.    Tawakkal Kepada Allah
3.    Bersyukur Kepada Allah
4.    Integritas
5.    Ikhlas Untuk Allah
6.    Berbuat Adil
7.    Bermasyarakat Dengan Baik
8.    Kepribadian dan Harga Diri

  1. TASSAUF DAN TAREKAT
Tassauf merupakan kesadaran adanya hubungan antara roh manusia denan Allah sub-hanahu wata’ala. Penganut tassauf disebut sufisme, orangnya disebut sufi.
Al-Ghozali yang mempopulerkan pranata tarekat, yakni ketika membahas ilmu pengetahuan dengan menyebut urutan syari’ah, hakekat dan ma’rifat (Abu Bakar Aceh, 1990:60).

0 komentar:

Posting Komentar

what is your comment?. ^^

  © Blogger template Simple n' Sweet by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP