Riding Posture | I'm Virtual Ambassador Safety Riding Honda Bengkulu
>> Sabtu, 27 Maret 2010
Apa kabar para netter pembaca setia blog click-klik "Safety Riding Honda Bengkulu"?Semoga baik-baik saja, bukan?Kali ini Duta Virtual Safety Riding Honda Bengkulu, mau ngebahas tentang "Riding Posture", bagi yang pintar bahasa inggris sudah tentu tau dong arti Riding Posture,, hoho..Oke, langsung aja baca artikelnya...Selamat Membaca!Eiits, tapi bacanya jangan ngebut ya...^^
Jakarta - Dalam melakukan teknik ngerem, bukan semata fokus pada bagaimana menarik tuas rem. Penting juga diperhatikan postur berkendara alias riding posture.
(*kembali ke jalan yang benar) Riding posture berfungsi menjaga keseimbangan dan kenyamanan dalam berkendara. Dengan Riding Posture yang benar membuat pengereman sepeda motor ngepot, begitu juga saat melakukan manuver atau berbelok.
Nah, apaan tuh riding posture kalo dalam bahasa indonesianya? Bagi sobat blog click-klik "Safety Riding Honda Bengkulu" yang belum tahu apa arti riding posture, nih saya translate kata per kata, setelah berguru dulu ke om google tentunya, arti riding = berkuda, posture = sikap badan, jadi kalo keduanya digabungin riding posture = sikap badan berkuda. Tapi berhubung kudanya gak ada (*hehe) dan yang kita bahas disini tentang sepeda motor, mungkin arti yang tepat untuk posture riding = sikap badan mengemudi. Maaf yah kalo jawabannya agak ngelantur.. ^^
(*kembali ke jalan yang benar) Riding posture berfungsi menjaga keseimbangan dan kenyamanan dalam berkendara. Dengan Riding Posture yang benar membuat pengereman sepeda motor ngepot, begitu juga saat melakukan manuver atau berbelok.
Menurut chief instruktur safety riding PT AHM, Anggono Iriawan, ada 7 (tujuh) riding posture yang mesti diketahui. Yakni; 1. Mata, 2. Pundak, 3. Siku, 4. Tangan, 5. Pinggul, 6. Lutut, 7. Kaki.
Masing-masing memiliki fungsi sendiri. Mata, fungsinya untuk melihat. ”Pandangan mesti jauh. Agar jarak pandang lebih luas. Juga memudahkan dalam antisipasi jika ada obyek lainnya yang mengganggu” jelas Anggono.
Dalam berkendara, sebaiknya, pundak dibikin rileks. Jangan tegang karena itu akan membuat kenyamanan berkendara akan berkurang. Ujung-ujungnya, badan jadi gampang letih alias capek deh!
Bukan cuma itu, Sudut siku yang lurus juga bisa bikin susah pengendara dalam melakukan manuver. Gerak setang ke kiri dan kanan pun akan terlihat kaku.
Tapi begitunya, posisi siku juga jangan lurus. “Sudut siku idealnya 120 derajat, dengan begitu, pegangan tangan ke setang jauh lebih kuat. Dan tentunya juga, tidak membuat badan jadi gampang pegal,” tambah instruktur yang pernah ikut kursus safety riding di Jepang ini.
Jari tangan memegang bagian tengah dari grip, dengan demikian akan memudahkan pengendara mengoperasikan handel gas, rem, kopling, sakelar dan switch lainnya.
Posisi duduk ikut berpengaruh terhadap pinggul. Duduk terlalu jauh dari setang tidak baik. Begitu pula kalau terlalu dekat. Pada motor tipe sport, posisi lutut idealnya mengempit tangki. ”Saat cornering alias berbelok, posisi begini akan memudahkan,” beber AIR panggilan akrabnya. Pijakan rem dan perseneling harus tegak lurus dengan kaki. Ini untuk antisipasi, ketika terjadi pengereman mendadak. Dengan begitu pengendara bisa langsung injak tuas. Silahkan mencoba..
© astra-honda.com
Artikel asli diambil di halaman web resmi astra-honda.com.
Thanks to google.com as S.E.
© astra-honda.com
Artikel asli diambil di halaman web resmi astra-honda.com.
Thanks to google.com as S.E.
Duta Virtual Safety Riding Honda Bengkulu, mengucapkan terima kasih pembaca setia blog click-klik "Safety Riding Honda Bengkulu" telah meluangkan waktunya membaca artikel "Riding Posture". Lain kali berkunjung lagi yah...
...Try to Safety Riding With Honda, to Save Your Live On The Road...
0 komentar:
Posting Komentar